Ayo Ketawa! - Tanpa kita sadari, lagu anak populer ternyata mengandung kesalahan. Tentu saja membahayakan bagi anak anak kita. he..he he.... Fitnah atau Fakta? Nih buktinya...
“Balonku ada 5… rupa-rupa warnanya… merah, kuning, kelabu.. merah muda dan biru… meletus
balon hijau, dorrrr!!!”
Aku seorang kapiten … mempunyai pedang panjang… kalo berjalan prok..prok.. prok… aku
seorang kapiten!”
“Bangun tidur ku terus mandi.. tidak lupa menggosok gigi.. habis mandi ku tolong ibu.. membersihkan tempat tidurku..”
“Naik-naik ke puncak gunung .. tinggi.. tinggi sekali.. kiri kanan kulihat saja.. banyak pohon
cemara..”
“Naik kereta api tut..tut..tut. . siapa hendak turut ke Bandung .. Surabaya .. bolehlah naik dengan
naik percuma.. ayo kawanku lekas naik.. keretaku tak berhenti lama”
“Di pucuk pohon cempaka.. burung kutilang berbunyi.. bersiul-siul sepanjang hari dengan tak jemu-jemu.. mengangguk-angguk sambil bernyanyi tri li li..li..li.. li..li..”
“Pok ame ame.. belalang kupu-kupu.. siang makan nasi, kalo malam minum susu..”
“Nina bobo oh nina bobo kalau tidak bobo digigit nyamuk”
Bintang kecil dilangit yang biru…”
“Ibu kita Kartini…......harum namanya.”
“Pada hari minggu ku turut ayah ke kota. naik delman istimewa kududuk di muka.”
“Cangkul-cangkul, cangkul yang dalam, menanam jagung dikebun kita…”
Nah, benar kan? banyak lagu anak yang menyesatkan. Mungkin ada lagi yang belum kita sadari. Ini cuma buat bercandaan kok, jangan dianggap serius. (www.ayoketawa.com)
“Balonku ada 5… rupa-rupa warnanya… merah, kuning, kelabu.. merah muda dan biru… meletus
balon hijau, dorrrr!!!”
Dalam lagu itu disebutkan : balonku ada lima, kok kenapa tiba-tiba muncul warna hijau ? Jadi jumlah balon sebenarnya ada 6, bukan 5!
Aku seorang kapiten … mempunyai pedang panjang… kalo berjalan prok..prok.. prok… aku
seorang kapiten!”
Perhatikan di bait pertama dia cerita tentang pedangnya, tapi di bait kedua dia cerita tentang sepatunya (inkonsistensi) . Harusnya dia tetap konsisten.
“Bangun tidur ku terus mandi.. tidak lupa menggosok gigi.. habis mandi ku tolong ibu.. membersihkan tempat tidurku..”
Masa habis mandi langsung membersihkan tempat tidur. Lagu ini membuat anak-anak tidak bisa terprogram secara baik dalam menyelesaikan tugasnya. Sehabis mandi seharusnya si anak pakai baju dulu dan tidak langsung membersihkan tempat tidur dalam kondisi basah dan telanjang! Bener gak?
“Naik-naik ke puncak gunung .. tinggi.. tinggi sekali.. kiri kanan kulihat saja.. banyak pohon
cemara..”
Lagu ini dapat membuat anak kecil kehilangan konsentrasi, semangat dan motivasi! Pada awal lagu terkesan semangat akan mendaki gunung yang tinggi tetapi kemudian ternyata setelah melihat jalanan yang tajam mendaki lalu jadi bingung dan gak tau mau ngapain, bisanya cuma noleh ke kiri ke kanan aja, gak maju2!
“Naik kereta api tut..tut..tut. . siapa hendak turut ke Bandung .. Surabaya .. bolehlah naik dengan
naik percuma.. ayo kawanku lekas naik.. keretaku tak berhenti lama”
Nah, yg begini ini yg parah! mengajarkan anak- anak kalo sudah dewasa maunya gratis melulu. Pantesan PJKA rugi terus! terutama jalur Jakarta- Bandung dan Jakarta- Surabaya!
“Di pucuk pohon cempaka.. burung kutilang berbunyi.. bersiul-siul sepanjang hari dengan tak jemu-jemu.. mengangguk-angguk sambil bernyanyi tri li li..li..li.. li..li..”
Ini juga menyesatkan dan tidak mengajarkan kepada anak-anak akan realita yang sebenarnya. Burung kutilang itu kalo nyanyi bunyinya cuit..cuit.. cuit..! kalo tri li li li li itu bunyi kalo yang nyanyi orang, bukan burung!
“Pok ame ame.. belalang kupu-kupu.. siang makan nasi, kalo malam minum susu..”
Ini jelas lagu dewasa dan untuk konsumsi anak-anak! karena yang disebutkan di atas itu adalah kegiatan orang dewasa, bukan anak kecil. Kalo anak kecil, karena belom boleh maem nasi, jadi gak pagi gak malem ya minum susu!
“Nina bobo oh nina bobo kalau tidak bobo digigit nyamuk”
Anak-anak indonesia diajak tidur dengan lagu yang “mengancam”
Bintang kecil dilangit yang biru…”
Bintang khan adanya malem, lah kalo malem bukannya langit item? aneh banget
“Ibu kita Kartini…......harum namanya.”
Ini yang aneh dan membingungkan, Namanya Kartini atau Harum sih?
“Pada hari minggu ku turut ayah ke kota. naik delman istimewa kududuk di muka.”
Ini jelas mengajarkan anak agar berperilaku tak sopan.
“Cangkul-cangkul, cangkul yang dalam, menanam jagung dikebun kita…”
Kalo mau nanam jagung, ngapain nyangkul dalam-dalam?
Nah, benar kan? banyak lagu anak yang menyesatkan. Mungkin ada lagi yang belum kita sadari. Ini cuma buat bercandaan kok, jangan dianggap serius. (www.ayoketawa.com)