Keempat pria ini semuanya sudah bekerja. Remaja pertama adalah seorang pegawai PT. TELKOM. Remaja kedua, pegawai PT. POS INDONESIA. Remaja ketiga, seorang Dokter spesialis THT dan yang terakhir hanyalah seorang Guru SD.
Orang tua Inem merasa yakin bahwa anaknya hanya akan memilih tiga pria remaja pertama, sedangkan yang keempat, yakni Guru SD, pasti tidak akan dipilih. Alasannya, tiga pria pertama jelas masa depannya. Sedangkan Guru SD siapa pun tahu, gajinya kecil dan banyak potongan sana sini, dan pasti sisanya tidak cukup untuk menghidupi anak gadisnya.
Setelah ditanya oleh orang tuanya, Inem justru memilih remaja yang hanya Guru SD itu. Orang tuanya jadi bingung dan penasaran, kenapa Inem hanya memilih Guru SD.
Dengan nada argumentatif, Inem pun menjelaskan hal ikhwal pilihan hatinya kepada orang tuanya.
"Yang jelas, kerjanya di PT. TELKOM bisanya cuma 3 menit, lewat itu harus masukin lagi. Yang kerja di POS INDONESIA, belum apa-apa sudah nanya dulu, yang biasa apa yang kilat khusus. Terus kalau yang dokter THT itu, baru masuk kamar, sudah buka baju hanya pegang sana pegang sini lalu selesai, selanjutnya ngobrol doang. Sedangkan yang Guru SD kan enak. Dari awal dibahas, dikupas sedikit demi sedikit penuh kesabaran, kelembutan dan kehangatan serta pengertian. Selesai dikupas, nanya, udah mengerti belum, kalau saya jawab belum, diulangi lagi dari awal, kan enak, jadinya lama..."
Ayah Inem plengak plengok gak jelas : "???!?!?!" (www.ayoketawa.com)
Sent by : Mikya
mikya_pinkerz@gmail.com
mikya_pinkerz@gmail.com