Prabowo Cocok Presiden, Tapi Pilih JokowiCerita ini dari Jawa Tengah. Rakyat ditanya partai apa yang mereka pilih saat Pemilihan Legislatif kemarin. Jawabannya ada yang partai A ada yang Partai B dengan alasan masing-masing. Lalu ketika ditanya siapa calon presiden yang cocok lima tahun ke depan. Karena basis Jawa Tengah, umumnya mereka memilih Jokowi yang merupakan mantan Wali Kota Solo.
Diantara mereka ternyata ada yang berteriak lantang. “Kalau presidennya yang cocok Pak Prabowo!!” katanya. Namun ketika ditanya apakah ia akan memilih Prabowo sebagai Presiden, ia menggelengkan kepala. “Kalau nyoblos ya tetep Jokowi, mas,” ucapnya.
Capres Prabowo, Presiden JokowiSeorang pemimpin ormas memutuskan untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai capres. Ketua Ormas yang dikenal sebagai preman itu lalu meminta semua anak buahnya memilih pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Karena takut, sebagian besar bawahan sang pemimpin ormas menganggukkan kepala. Permintaan bos ormas itu indetik dengan perintah. Namun ada diantara mereka menyatakan kurang setuju dengan pilihan ketua ormasnya. Agar tak terkesan melawan, orang tersebut bilang bahwa capresnya memang Prabowo seperti Ketua Ormas, tapi presidennya Jokowi.
Jokowi Tanpa “Pengawet”Penjual buntil (sayuran dari singkong/daun pepaya) mampir ke rumah menjajakan dagangannya. Selain buntil ia menawarkan gudeg, botok, sate usus dan ati ampela serta sejumlah makanan khas Jawa Tengah.
Tatkala hendak pulang, ia pun bilang bahwa semua makanannya tanpa pengawet. “Karena itu mas pilih Jokowi saja karena ia tak pakai pengawet,” katanya tiba-tiba.
Lawan Jokowi Hanya Buang TenagaDahlan Iskan akhirnya memilih pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Dia memang sudah lama meramalkan Jokowi sebagai capres pilihan rakyat. Siapapun yang akan melawan fenomena rakyat, kata Dahlan, mereka hanya buang-buang duit dan tenaga saja karena Jokowi tak bisa dilawan.
Seorang yang mengaku kawan dekat dengan Dahlan Iskan dan kini menjadi pendukung setia Prabowo mengaku kecewa berat dengan pilihan pemilik usaha Jawa Pos Grup itu. Ia pun menebar informasi yang dianggapnya A1 bahwa yang mendukung Jokowi hanya Dahlan Iskan seorang, pendukung Dahlan Lainnya kecewa dan akan memilih Prabowo. Orang tersebut agaknya sedang membuang tenaga.
Presiden Harus Berakhiran OAda yang bilang Capres Indonesia harus selalu berakhiran O. Alasannya Presiden berakhiran O biasanya menjabat lama. Soekarno, Soeharto, Susilo Bambang Yudhoyono adalah contohnya. Alasan seperti ini tentu saja dilontarkan kubu pendukung Prabowo Subianto.
Mereka lupa bahwa Jokowi juga aslinya berakhir O yakni JokO WidodO. Bahkan Jokowi lebih awet statusnya dibanding Prabowo karena ia selalu Joko (muda). Masih ada yang kurang?
Jokowi Ditakdirkan Melawan BowoJokowi memang ditakdirkan harus melawan orang bernama Bowo. Jika dalam Pilkada DKI tahun 2012 melawan Fauzi Bowo yang berpasangan dengan Nachrowi Ramli, Pilpres tahun 2014 melawan Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Hatta Radjasa, kini harus berhadapan dengan Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Sandiaga Uno.
Pasangan Jokowi-Ahok yang dulu didukung PDIP dan Partai Gerindra berhadapan dengan koalisi gemuk pendukung Fauzi Bowo yakni Partai Demokrat, PAN, PKB, Hanura, PBB, PMB dan PKNU. Jokowi pun menang dalam dua putaran.
Di Pilpres 2014 Jokowi-Jusuf Kalla berhadapan dengan Prabowo yang didukung koalisi gemuk yakni, Partai Gerindra, Partai Golkar, PKS, PPP dan PBB. Kini, Jokowi kembali akan berhadapan dengan Prabowo di pilpres 2019. Tampaknya sejarah akan terulang, Jokowi akan kembali mengalahkan Bowo?
(www.ayoketawa.com)