Ayo Ketawa! - Untuk meliput ekonomi mikro pasca Pandemi Covid-19, satu tim liputan dari sebuah stasiun televisi datang ke satu desa.
Mereka lalu menghampiri warung lotek Bi Ijah. Setelah berbasa-basi, sang wartawan atau reporter mewawancarai Bi Ijah, dan kamera mulai running.
Reporter : "Bi Ijah, sudah lama buka warung lotek ini? Selain lotek, ada apa saja yang dijual di warung ini?"
Bi Ijah : "Bibi mulai berjualan lotek sejak bapaknya anak-anak meninggal dunia diseruduk kerbau lima tahun lalu. Di sini mah gitu aja, ada kopi, goreng-gorengan, pisang goreng, ubi, tempe, tahu, bakwan..."
Reporter : "Sudah lima tahun? Emang marginnya cukup sampe bisa bertahan lima tahun? Margin itu keuntungan Bi..." (Sang reporter menerangkan dengan yakinnya).
Bi Ijah : "Begini... Bibi membangun platform bisnis ini karena di sini marketnya memang ada dan belum terpenetrasi oleh jaringan retail dari kota. Bisnis ini tidak semata-mata untuk mengcapture margin, tapi Bibi ingin platform ini sebagai anchor of business atau market maker di kampung ini. Bibi juga ingin warung ini jadi semacam market place of ideas bagi warga kampung ini"
Si Reporter kaget dengan penjelasan Bi Ijah.
Reporter: "Maksud Bi Ijah?"
Bi Ijah: "Kan kalo mereka ngumpul suka ngobrol, sharing informasi lah. Dengan informasi itu Bibi jadi tahu produk apa saja yang preferable ke depannya"
Si reporter jadi minder. Dia lalu mengalihkan pembicaraan.
Reporter: "Ada yang suka ngutang Bi?"
Bi Ijah: "Ada. Tapi salah satu tujuan Bibi buka warung ini adalah bisa mendeliver confidence bagi warga kampung, para petani, atau orang-orang yang lewat. Mereka tetep bisa makan walau sedang tidak punya uang. Yang penting mereka bisa survived bekerja. Platform ini tetep bisa sustain"
Si Reporter mulai berpikir, "Jangan-jangan Bi Ijah temannya Sri Mulyani?"
Reporter: "Bagaimana kalau mereka gak bayar?"
Bi Ijah: "Kalo sampe akhir bulan mereka gak punya duit, biasanya mereka menawarkan skema debt to commodities swap. Bayar pake sayuran, singkong, ubi, pisang, atau apa saja"
Si Reporter mulai keder.
Reporter: "Apakah akhir-akhir ini yang belanja ke warung Bi Ijah berkurang?"
Bi Ijah: "Menurut Bibi mah purchasing power masyarakat terus tumbuh, tidak melemah seperti yang dikatakan orang-orang di kota. Mungkin pola konsumsinya yang berubah. Katanya untuk Q1 di tahun 2022 ini ekonomi China tumbuh 4,8% harusnya itu pertanda baik buat usaha orang-orang di sini"
Si reporter ngebatin, "Saya aja gak tahu Q1 di tahun 2022 ekonomi China tumbuh 4,8%. Dia mulai kehabisan pertanyaan.
Reporter : "Ngomong-ngomong, Bi Ijah kenal sama Sri Mulyani ya?"
Bi Idjah : "Oooh... Pegawai Kacamatan? Gak kenal atuh!" (www.ayoketawa.com)
Reporter Minder Dengan Pemiliki Warung Lotek
Ayo Ketawa Gudangnya Humor Indonesia
Kategori Humor
# Humor Wartawan
Bagikan Humor
Baca humor lainnya :
Terima Kasih telah membaca Humor terbaik di Ayo Ketawa! Gudang Humor Indonesia dengan judul : Reporter Minder Dengan Pemiliki Warung Lotek. Anda punya cerita Lucu? Ayo kirim Cerita Lucu Anda melalui Form Kirim Humor
Labels:
Humor Wartawan