Alasan Terdakwa Membunuh Nenek di Kereta Api

Ayo Ketawa! - Suatu siang di Pengadilan, sedang ada sidang kasus pembunuhan seorang pria yang dengan sadisnya membantai seorang nenek di kereta. Kasus ini sudah mencapai tahap pembuktian di pengadilan.

Namun hakim hingga detik ini belum mampu mencari tau alasan kenapa pria ini membunuh nenek tersebut.

"Tolong saudara jawab dengan jujur, kenapa saudara sampai tega membunuh nenek yang tidak bersalah itu? Saudara orang kaya dan tidak ada indikasi kejahatan mencuri, Dan dari data yang kita punya, saudara pun tidak pernah ada catatan terlibat dengan kasus pembunuhan...", tanya Hakim

Tersangka : "Ceritanya begini Yang Mulia, waktu itu saya dari Jakarta akan berangkat ke Surabaya dengan menggunakan kereta api. Saya naik kereta satu gerbong dengan nenek itu. Saya duduk di dekat jendela dan nenek itu berada tepat di sebelah saya. Setelah kereta melewati pemberhentian pertama, datanglah pria yang akan memeriksa karcis kami. Nenek itu lebih dulu dimintai karcis, kemudian nenek itu mengeluarkan tasnya yang besar dan di dalam tasnya yang besar dia mengeluarkan tasnya yang kecil dan di dalam tasnya yang kecil dia mengeluarkan dompet yang besar dan di dalam dompet yang besar dia mengeluarkan dompet yang kecil dan di dalam dompet yang kecil ada dompet tangan dan di dalam dompet tangan ada karcis kereta tersebut dan dikasihlah kepada si pemeriksa karcis..."

"Lalu...??!", tanya hakim menimpali.

"Kemudian si pemeriksa karcis mendatangi saya dan saya berikanlah langsung karcis saya tersebut...", jawab tersangka.

Suasana hening, tak lama terdengar lagi, si terdakwa memberikan penjelasan.

"Kemudian tidak lama setelah pemberhentian pertama kereta, kembali berhenti di pemberhentian kedua. Lagi-lagi di sana hadir pemeriksa karcis, nenek itu kembali didatangi lebih dulu dan kemudian dia mengeluarkan tasnya yang besar dan di dalam tasnya yang besar dia mengeluarkan tasnya yang kecil dan di dalam tasnya yang kecil dia mengeluarkan dompet yang besar dan di dalam dompet yang besar dia mengeluarkan dompet yang kecil dan di dalam dompet yang kecil ada dompet tangan dan di dalam dompet tangan ada karcis kereta tersebut dan diberikanlah kepada si pemeriksa karcis, kemudian si pemeriksa karcis mendatangi saya dan saya memberikan langsung karcis saya...", jelas terdakwa.

Setelah 30 menit kemudian, kereta kembali berhenti untuk pemberhentian ketiga. Dan lagi-lagi datang si pemeriksa karcis, nenek itu kembali didatangi lebih dulu dan kemudian dia mengeluarkan tasnya yang besar dan di dalam tasnya yang besar dia mengeluarkan tasnya yang kecil dan di dalam tasnya yang kecil dia mengeluarkan dompet yang besar ada domp...."

Tiba-tiba Hakim mengayunkan Palu Sidang yang membuat si terdakwa terhenti memberikan penjelasan.

"PLAAKKKK!!", Suara Palu sidang menggema.

Hakim : "Tolong ya?! Saya mohon saudara lebih serius sedikit di pengadilan ini. Jangan main-main ya?!!"

Tersangka : "??!! Tuh kaan? Baru sampe stasiun ketiga saja Pak Hakim udah sewot!! Saya sampai Surabaya Yang Mulia.. Surabayaaaa..!!"

"⊙︿⊙" (www.ayoketawa.com)