Kisah Sopir Angkot Menyisihkan Uang untuk Umroh

Ayo Ketawa! - Tersebutlah Parto, seorang Sopir Angkot yang sering mangkal di Terminal Senen.

Hari itu, penumpang lagi sepi. Ia pun singgah di salah satu warung dekat terminal sekedar untuk minum kopi sambil menunggu penumpang.

Ia pun terlibat pembicaraan serius dengan beberapa tukang ojek yang juga mangkal di warung tersebut. Mereka berbincang soal kehidupan dan sejumlah rencana mereka untuk masa depan rumah tangga masing-masing.

Rupanya obrolan mereka sambil ngopi seru banget. Ada yang ngobrol cara menyisihkan pendapatannya untuk menyicil rumah sederhana bersubsidi, ada yang berencana membeli kredit sepeda motor baru, dan ada juga yang menabung untuk rencana membuka warung.

Parto yang sedari tadi diam menyimak obrolan teman-teman tukang ojeknya, berkata saat ditanya soal rencana masa depan oleh yg lainnya.

"Gue tekun dan rutin aja menyisihkan sebagian besar pendapatanku untuk Umroh, gak peduli seberapa besar pendapatan yang gue dapat", kata Parto.

"Wah ini keren", timpal salah satu tukang ojek bernama Sule.

"Kalo dalam sehari gue dapat 150 ribu, maka gue sisihkan 100 ribu untuk Umroh, sisanya 50 ribu untuk jajan termasuk bensin dll. Kalo gue dapat 100 ribu, gue sisihkan 75 ribu untuk Umroh, sisanya 25 ribu untuk gue. Bahkan jika hanya mendapatkan 50 ribu saja, gue cukup ambil 10 ribu aja, sisanya 40 ribu untuk Umroh.."

Rupanya, Kisah Parto yang begitu bersemangat untuk Umroh membuat salah satu temannya, Sule yang berprofesi sebagai ojek online tertarik.

Sule sangat penasaran dengan kehidupan Parto yang begitu gigih untuk menyisihkan uang untuk Umroh. Ia lalu berencana untuk mengunjungi rumah Parto suatu hari jika ada kesempatan.

Singkat cerita, hari itu pun tiba. Sule berkunjung ke rumah Parto saat malam hari. Ketika tiba di rumah Parto, si Sule makin kagum.

"Wah... Meskipun Parto hidupnya pas-pasan, dia dengan tulus mengalokasikan sebagian besar pendapatannya untuk mewujudkan cita-citanya, Umroh...", batin Sule.

Saat Sule dan Parto berbincang di teras rumah, isterinya keluar menyajikan kopi panas. Sule semakin terkesan dengan kesederhanaan temannya ini.

Tiba-tiba, Parto memperkenalkan isterinya kepada Sule.

"Le, perkenalkan, ini isteri saya, namanya Umroh...", ujar Sule sambil menyeruput kopi.

Sule yang saat itu sedang menyeruput kopi juga hampir tersedak mendengar apa yang Parto ucapkan. Sambil tersenyum dan menganggukkan kepala, Sule baru menyadari bahwa "Umroh" adalah nama istri Parto.

Dalam hatinya, ia pengen tertawa. Akhirnya, Sule menyadari bahwa meskipun Parto belum bisa naik haji, dia telah berkali-kali naik Umroh. (www.ayoketawa.com)