Otak Kotor Mukidi Saat Apel ke Rumah Pacar

Ayo Ketawa! - Hari itu Mukidi sudah janjian untuk datang ke rumah pacarnya, Markonah. Sekalian kenalan dan silaturahmi dengan calon Papa Mertua.

Sebab selama ini, saat Mukidi ngapelin Markonah, bapaknya gak ada di rumah. Hanya sering ketemu dengan Ibunya Markonah.

Sore itu Mukidi mampir ke Apotik Sentosa untuk beli sesuatu. Rupanya pikiran Mukidi sudah dirasuki pikiran kotor.

Mukidi : "Pak, beli kondom satu dong, entar malam mau makan malam nih, sama pacar..."
Apoteker : "Lho, apa hubungannya makan malam dengan kondom Mas?"

Mukidi (Cengengesan genit) : "Bapak kan tahu sendiri, biasanya setelah makan malam ada kelanjutannya... cihuuuyyy..."

Si Bapak yang Apoteker geleng-geleng kepala. Baru beberapa langkah hendak keluar toko, Mukidi kembali lagi.

Mukidi : "Saya beli satu lagi, pak"
Apoteker : "Kok beli 2 mas?"

Mukidi : "Pacar saya punya adik yang montok dan juga cantik pak, rada genit pula, Saya rasa dia juga naksir sama saya"

Baru keluar pintu toko, Mukidi kembali masuk lagi dan beli kondom satu lagi. Si Bapak Apoteker jadi keheranan.

Apoteker : "Έee busyettt, dah... Apa masih kurang, mas?"

Mukidi : " Saya lupa, Begini pak, ibu pacar saya juga tak kalah bohaynya dan cantik, Penampilannya sangat seksi, selalu menggunakan daster tanpa lengan dan sangat pendek diatas lutut. Soal umurnya, terlihat jauh lebih muda dari usianya, dan bapak tau kalau ia duduk di depan saya.. beehhh... dia selalu ngangkangin kakinya... pokoknya hmmm manteppp bener..!!"

Singkat cerita, malam harinya dengan berbekal 3 kondom, Mukidi datang ke rumah pacarnya, bagai seorang Arjuna dia bersiul-siul.

Sajian makan malam pun sudah siap.

Pacar Mukidi, adik dan ibunya sudah lama menunggu, Mukidi pun langsung bergabung.

Mereka sudah duduk di meja makan dan menunggu sang ayah pulang.

Tak lama terdengar mobil masuk Garasi. Begitu sang ayah masuk ke ruang makan, Mukidi langsung menunduk dalam. Markonah, ibu dan adik Markonah yang melihat hal ini menyangka Mukidi berinisiatif memimpin doa sebelum makan. Mereka pun ikut menundukkan kepala, dengan khusyuk dan khidmat.

Lewat 5 menit, Mukidi makin khusyuk berdoa. Terus komat kamit mirip dukun.

15 menit berlalu setelah itu, Markonah menyenggol kaki Mukidi dan berbisik...

"Mas, Aku baru tahu kalau ternyata kau sangat religius..."

Sambil terus menunduk Mukidi menjawab dengan suara bergetar hampir menangis, karena cemas.

"Aku juga baru tahu kalau ternyata ayah kamu Apoteker dan pemilik toko obat Sentosa!!!" (www.ayoketawa.com)