Selidik demi selidik, si turis Jepang ternyata lagi asyik membaca sebuah anekdot tentang tokoh jepang bernama Sugiono dan 2 pria lainnya yang sedang berlomba memuaskan hasrat seorang wanita yang sangat cantik.
Isi anekdotnya :
Tersebutlah 2 (dua) orang pria yang 'perabotnya' gede, mereka tertantang oleh ajakan wanita cantik yang mencari kepuasan batin.
Namun ternyata, 2 pria ini tidak mampu memuaskan hasrat sang wanita cantik. Mereka berdua keluar kamar dalam keadaan lemas tak berdaya, sementara si wanita masih tetap segar bugar
Namun anehnya, saat si tokoh Jepang Sugiono tersebut masuk, malah tak lama tampak sang wanita keluar dari kamar sambil mengangkat tangan tanda menyerah.
Timbullah keheranan dari 2 pria tersebut. Lalu mereka bertanya rahasia memuaskan si wanita tersebut dengan perabot bawahnya yang mini.
Sugiono hanya menunjukan jari telunjuknya ke kepala sambil tersenyum penuh kemenangan.
Namun ternyata, 2 pria ini tidak mampu memuaskan hasrat sang wanita cantik. Mereka berdua keluar kamar dalam keadaan lemas tak berdaya, sementara si wanita masih tetap segar bugar
Namun anehnya, saat si tokoh Jepang Sugiono tersebut masuk, malah tak lama tampak sang wanita keluar dari kamar sambil mengangkat tangan tanda menyerah.
Timbullah keheranan dari 2 pria tersebut. Lalu mereka bertanya rahasia memuaskan si wanita tersebut dengan perabot bawahnya yang mini.
Sugiono hanya menunjukan jari telunjuknya ke kepala sambil tersenyum penuh kemenangan.
Si turis Jepang tersenyum sambil manggut-manggut. Dalam hatinya cukup berbangga dengan kehebatan tokoh Jepang Sugiono yang barusan dibacanya.
"Ohhh... Hehehe.., ternyata bukan isi otaknya yang dipakai, tapi batok kepalanya yang dialih fungsikan. Patut dicoba nih jurusnya Sugiono!", batin turis Jepang tersenyum senang.
Si turis Jepang sudah salah menyimpulkan bacaannya, padahal maksud si tokoh Jepang Sugiono, "pakailah otak kalian!"
Lalu di malam harinya, turis Jepang ini nekad pergi di sebuah lokalisasi. Dengan penuh percaya diri karena telah beroleh ilmu dari apa yang telah dibacanya, sang turis tampak menemui seorang PSK di lokalisasi ini.
Karena melihat tampangnya yang imut dan sosoknya yang kecil, PSK yang ditemuinya seakan menyepelekan si turis jepang. PSK berpikir pasti onderdilnya juga kecil. Maka si PSK pun menantangnya.
"Anda mau ajak saya main? Gini aja.. Anda saya kasih gratis kalau bisa memuaskan saya", tantang si PSK.
"Hooooo, boleh.. boleh..", kata si Turis jepang menyanggupi tantangan PSK.
"Saya pasti bisa memuaskan Anda", lanjutnya pongah.
"Bagaimana Anda bisa memuaskan saya?", tanya si PSK keheranan.
"Pakai ini dong!", jawab si turis sambil menunjuk kepalanya, meniru jurus tokoh Jepang Sugiono di tabloid humor.
PSK itu tampak memicingkan mata sinis. "Anda ini pernah gak sih belajar biologi sama fisika waktu sekolah dulu?", tanya PSK.
"Loh, ada dong... Sekolah di negara kami kurikulumnya malah lebih lengkap dan hebat. Gak kayak negara Anda", jawab turis Jepang dengan sombongnya.
"Hey! Kalau memang pernah belajar biologi, kenapa anda tidak bisa membedakan onderdil cewek sama aksesoris motor?!", hardik PSK dengan kesalnya.
"Loh tidak bisa membedakan bagaimana??!"
"Lha itu tadi, Anda mau masukin kepala Anda di anu saya. Emangnya anu saya ini Helm?!!!", bentak PSK makin kesal.
Sang turis terdiam. Dalam hatinya menggerutu karena tidak sesuai dengan apa yang dibacanya. Ia Melongo tak berkutik dengan bentakan seorang PSK di sebuah negara bekas jajahannya. (www.ayoketawa.com)
