Ritual Bunyi Penggorengan si Tukang Martabak

Ayo Ketawa! - Saya baru pindah ke Komplek Perumahan Permata. Sebagai warga baru, saya harus beradaptasi dengan suasana perumahan dan pasti membangun silaturahmi dengan tetangga-tetangga.

Tapi ada sesuatu yang membuat saya risih dan membuat saya jadi gak nyaman.

Setiap sekitar jam 9 malam, selalu lewat tukang martabak memukul-mukul penggorengan dengan keras.

"Dhing... Dhing.... Dhinggg....!!"

Sehari dua hari sampai seminggu, saya masih tahan, tapi lama-lama serasa empet juga telinga saya. Maklum kamar saya persis di pinggir jalan dan suara melengking dari penggorengan yang dipukul itu amat sangat memekakkan telinga.

Akhirnya saya ambil keputusan untuk menegur si tukang martabak, mengingatkannya untuk tidak memukul penggorengan terlalu keras.

Mendekati jam 9 malam, saya sudah siap siaga di dekat pagar. Begitu si tukang martabak mendekat ia melakukan ritualnya dengan membunyikan penggorengan.

"Dhingg... dhingg... dhinggg....!!"

Saya dekati si tukang martabak itu. Terus saya katakan....

"Pak, mbok kalau mukul wajan jangan kenceng-kenceng gitu dong. Bising nih...", kata saya.

Si tukang Martabak pun menjawab...

"Yang spesial 20.000 rupiah, yang biasa 15.000 rupiah.."

"(〇o〇;)???!! Ohh pantess..!!" (www.ayoketawa.com)